Selasa, 10 Mei 2016
Massa HMI Serbu Gedung KPK, Demo Berbuntut Aksi Anarkis
Kabar47 - Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mereka melakukan aksi demonstrasi menuntut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang meminta maaf kepada HMI atas pernyataannya yang dinilai mencoreng nama himpunan mahasiswa tersebut.
Massa aksi HMI mulai tiba di depan Gedung KPK sekitar pukul 12.30 WIB. Mereka melakukan orasi meminta agar Saut keluar menemui massa aksi. "Kami minta agar Saut keluar dan meminta maaf kepada HMI," kata koordinator aksi, Aji dalam orasinya, Senin (9/5/2016).
Aji menegaskan, pengkaderan latihan kepemimpinan (LK) I di HMI tidak mengarahkan kadernya untuk menjadi koruptor. Pihaknya mendesak Saut menarik pernyataannya tentang HMI dalam sebuah acara talk show di salah satu stasiun televisi swasta di Jakarta, Kamis 5 Mei 2016 lalu.
Baca Yang Heboh:
Bikin Heboh!! Mobil Di Parkir di Atas Rel, Keretanya pilih Mengalah
Sekitar pukul 13.00 WIB, massa HMI lainnya datang ke Gedung KPK secara bergelombang. Merasa tuntutannya tidak digubris, mereka pun memblokade lajur jalur lambat di Jalan HR Rasuna Said dari arah Menteng menuju Mampang Prapatan.
"Saut keluar, Saut keluar, Saut keluar!" teriak massa aksi.
Sekitar pukul 13.15 WIB, massa aksi mulai membakar ban. Sementara itu, aksi dorong mendorong antara polisi dan massa aksi juga terjadi di depan gerbang utama KPK.
Dorong-mendorong berubah menjadi baku pukul. Karena tak bisa diredam, massa aksi mulai melempar batu ke arah Gedung KPK. Dua orang polisi terkena lemparan batu di kepala. Sementara itu, polisi membalas dengan tembakan gas air mata ke arah massa aksi.
Kericuhan tersebut berlangsung kurang lebih selama 15 menit. Setelah pihak polisi dan utusan HMI bertemu, dua belah pihak bersepakat menghentikan lemparan batu dan tembakan gas air mata.
Kepolisian pun akan melakukan pendalaman terhadap sejumlah insiden yang terjadi saat massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berdemonstrasi di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (9/5).
"Kami masih melakukan pendalaman," tegas Kepala Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan, AKBP Tri Yulianto di markas KPK, Senin (9/5) sore.
Demo yang ricuh. Pelemparan batu, pencoretan sejumlah titik di sekitar gedung KPK dengan cat semprot, pembakaran ban, dan perusakan pot bunga serta tong sampah KPK tak terhindarkan. Bahkan, aksi demo itu menyebabkan tiga anggota Polri luka. Anggota Polri itu diduga terkena lemparan batu. "Dari kami ada tiga (korban luka)," ujar Tri.
Ia menambahkan, langkah-langkah ke depan akan ditentukan setelah dilakukan pendalaman. "Kita akan lakukan langkah kepolisian kita," tegas Tri.
Bagaimana pengamanan aksi demo untuk besok Selasa (10/5)? Tri mengaku, sudah menyiapkan antisipasi. Penambahan personel, ia menambahkan, akan dilakukan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
"Sudah menjadi tugas rutin kita terutama di KPK. Kami akan koordinasi dengan Polres dan Polda polres untuk pengamanan besok," katanya.
Seperti diberitakan banyak media, pernyatan itu diungkapkan Saut ketika menjadi narasumber di salah satu stasiun televisi beberapa waktu lalu.Saut mengatakan mereka orang-orang cerdas ketika mahasiswa, kalau di HMI minimal LK I tetapi ketika menjadi pejabat mereka korup dan sangat jahat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar